0

Mengapa saya berkarir di luar rumah?

Judulnya serius, haha padahal saya mah cuman pengen curhat 😁 curhatnya kawan sih..

Wanita butuh wadah yang lebih besar untuk menampung apapun. Bagi wanita yang koleris-sanguinis macam saya, atau kamu yang suka banyak bicara, penting untuk punya tampungan dalam membuang bicara-bicara yang lebih banyak sampah isinya. It’s priority to hold on ur mouth. Banyak wanita berprofesi ibu rumah tangga yang merasa insecure di luaran sana karena merasa diri tak berdaya sebab kerjaannya bulak-balik dapur kasur sumur, padahal ijazahnya strata dua. Lha emang kenapa? Sehari-hari ketidakberdayaan ini termunculkan dengan emosi yang sering meledak-ledak, senggol dikit bacok, paling nggak bisa dikomen suaminya. Apalagi kalo sore pas suami pulang kerja rumah berantakan ditanya begini “Kamu ngapain aja di rumah, berantakan terus”. Ini biasanya intro dari perang dunia ketiga wkwkwk

Di luaran sana, ada juga wanita yang merasa bersalah pada anaknya sebab sehari-hari mereka bekerja full-time. Berangkat ditangisin anaknya, pulangnya larut pas anak sudah pules. Akhirnya anaknya lebih deket sama Bibi pengasuhnya ketimbang emaknya. Ibu stress, menyalahkan diri sendiri, akhirnya sering murung, cari pelampiasan, mau berhenti kerja apa boleh dikata sebab dia punya tanggung jawab besar dalam menanggung adik-adiknya sedangkan ia tidak mungkin mengandalkan nafkah suaminya. It’s work baby!

Semua wanita punya cerita sendiri dalam hidupnya. Mereka punya keputusan masing-masing yang mungkin sulit diterima, tapi mereka bertanggung jawab atas konsekuensi dari keputusannya. Masa lalu, kondisi keluarga, perjalanan, cinta, nilai dan pendidikan yang diterima sejak kecil, lingkaran pertemanan dan semua fakfor-faktor internal juga eksternal akan membentuknya sampai pada keputusannya hari ini. Jadi barangkali kita perlu berhati-hati menjadi juri untuk keputusan orang lain. Semua keputusan mereka untuk hidup mereka, bukan untuk memberi kesan untuk penghakiman orang lain.

Kembali lagi, kalo saya pribadi ditanya, kenapa saya berkarir di luar rumah? Padahal saya punya toodler di rumah yang sedang-sedangnya golden age, bukankah penting untuk membersamainya setiap waktu? Iya bener sih penting banget malah. Tapi apakah kamu tahu bagaimana aturan saya di rumah? Tidak kan? Apakah kamu tahu jadwal harian saya? Tidak kan. Saya memutuskan berkarir di luar rumah, sebab saya tahu persis apa yang pantas saya putuskan untuk hidup saya. That is why saya pun punya banyak maklum atas semua keputusan wanita-wanita kuat di luar sana.

Satu hal lagi, semua keputusan itu telah ribuan kali ia tanyakan pada Tuhannya. Meminta yang terbaik untuk hidupnya. Alih-alih galau terpengaruh pada penilaian orang, lebih baik fokus saja pada apa yang kita cari untuk keridhoan Tuhan.

Semoga menjawab ya Dear.. Jazaakunnallah

With love ❤, ur friend