Gembira bukan tentang tidak pernah berair mata, sedih bukan tentang tidak pernah tertawa
Semua itu hanya definisi Tuhan bahwa kita fana
Sebab itulah tak pernah ada tawa yang abadi, tak pernah ada tawa yang memanjang berhari-hari
Seperti mentari yang bertukar cerita dengan pekat malam. Hitam putih hanya resonansi
Patahmu hari ini adalah risikomu sendiri, bertaruh pada takdir Tuhan
Berkali-kali kukatakan, tidak pernah ada persahabatan murni antara laki-laki dan perempuan. Bandel sih !!
Ok, Kita memang bisa mengendalikan hati, tapi apakah kita bisa mengontol campur tangan setan? Kalo bisa ya silakan
Tidak perlu mengemis cinta, kita telah dicukupkan pada cinta Tuhan. Kekurangannya, ada pada kurang cintamu atas dirimu yang harusnya kau cukupkan
Tidak perlu menggenggam berlebihan, apa yang ingin pergi dari dirimu, biarkan
Sebab sejatinya kita memang fakir, tak pernah memiliki apapun selain yang Tuhan titipkan
Hidup ya seperti ini, jika tidak ditinggalkan ya meninggalkan
Apa-apa yang dipinjamkan Tuhan untukmu jagalah, dan apa-apa yang terluput dari hidupmu relakan
Katanya cinta itu mengambil kesempatan atau merelakan, lalu mana yang paling baik??
Ambillah kesempatan dengan belajar memperjuangkan dan bersedia diperjuangkan
Jikapun harus melepaskan, andai suatu ketika sempat bersamamu, cepat atau lambat akan terlepas jua dari tangan
Usah terlalu nestapa, simpan saja dalam kenangan
Sesekali boleh kau tangisi, namun secepatnya kemasi dalam ruang refleksi
Hidup ini sementara, usah berpayah memuaskan dunia pada apa yang ingin kau kehendaki
Jangan lupa, bahwa tak ada yang paling kita cari di dunia selain ridho Ilahi
Sampai disini, kau masih berat? Tak apa, memang butuh waktu mengalihkan persepsi
Dan hari ini, ambillah hikmahnya dan sampai jumpa pada versi terbaik dari dirimu
I feel u
Rois, 25 Desember, nunggu nkcthi di trans7